Wavy Tail

Senin, 11 Agustus 2014

Komunikasi audio

Kumunikasi audio adalah komunikasi yang dapat ditangkap melalui alat pendengaran dan jenis komunikasi yang paling umum digunakan berupa informasi yang disampaikan melaui perantara suara untuk didengarkan.

Contoh komunikasi audio :

1.     Komunikasi siaran radio (radio broadcasting)
Informasi yang dipancarkan ke segala arah dan siapapun diperbolehkan menerima informasi tersebut. Informasi bersifat umum.
Contoh: Radio RRi

2.     Komunikasi radio amatir
Informasi yang dipancarkan kesegala arah tetapi jumlah dan penerima informasi terbatas pada mereka yang mempunyai izin beroperasi. Informasi bersifat pribadi.
Contoh: ORARi

3.     Komunikasi radio 2 (dua) arah
Informasi yang terbatas pada pengirim dan penerima yang beropersai dengan saluran / frequensi/gelomabang yang sama dan jarak jangkauannya terbatas sehingga sifat pribadinya dapt terjaga
Contoh : handy-talky

4.     Komunikasi radio dua arah
Hubungan komunikasi bersifat pribadi,jangkauannya terbatas dan kerahasiaan tidak terjamin karena semua pesawat penerima system komunikasi dapat menerima informasi yang di sampaikan.
Contoh: RAPi,Intercom

5.     Komunikasi radio panggil
Digunakan untuk memanggil penerima yang merupakan pelanggan dan penggirim,jarak jangkauannya terbatas
Contoh: pagerf .komunikasi telpon bersifat pribadi murni / niaga,jumlah informasi yang disampaikan tidak terbatas,kerasiaan terjaga,jarak jangkauannya paling luas menggunakan manajemen pertukaran.
Contoh: telephone dial , handphone.

6.     Komunikasi tradisional
Digunakan pada zaman dulu kala untuk menginformasikan hal – hal penting kepada masyarakat sekitar.
Contoh :
·        menggunakan kentongan untuk informasi darurat seperti kebakaran.
·        Komunikasi  menggunakan bedug sebagai penanda azan pada zaman dulu.
·        Lonceng digunakan untuk memberi tahu sesuatu kepada masyarakat dan untuk penanda waktu. 

                                                        bedug                                                                          

                     
                                                


                                                     lonceng
                                   


                                                   kentongan                                                                

                                                               


                                                   tape recorder     
                                     
                                       


1. Telepon
Sistem komunikasi elektronika ini telah lama digunakan, dan mempunyai pengaruh yang luas sebagai alat komunikasi antar manusia. Awalnya, adalah telepon yang dipakai di rumah-rumah. Dalam perkembangannya, telepon tersebut sudah dapat dibawa ke mana-mana. Dasar kerja telepon adalah sangat sederhana. Blok diagramnya ditunjukkan seperti di bawah. 

Gambar 7.14. Blok diagram sistem komunikasi telepon


  • Gelombang suara digetarkan dan menjalar melalui udara.
  • Gelombang suara ditangkap oleh mikropon. Mikropon kemudian mengubah getaran itu menjadi sinyal elektronik analog dengan frekuensi yang sama seperti getaran suara tadi, dan amplitudonya sebanding dengan amplitudo gelombang suara.
  • Sinyal listrik kemudian ditransmisikan sepanjang kawat penghantar (bila jarak tidak terlampau jauh).
  • Pada bagian yang lain, sinyal listrik dikuatkan.
  • Hasil penguatan diumpankan ke loudspeaker (pengeras). Bagian ini adalah kebalikan dari kerja mikropon, yaitu: mengubah sinyal listrik kembali menjadi suara.
  • Sistem telepon yang utuh selalu mempunyai bagian pengirim dan bagian penerima.


Dalam sistem telepon yang sesungguhnya, suara yang dihasilkan pada bagian penerima akan sama dengan suara saat dikirimkan melalui mikropon. Ada dua alasan sehingga penggunaan sistem tersebut tidak menjadi kendala: 

  • Derau (noise) listrik tidak begitu mengganggu.
  • Telinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi berkisar 20 Hz – 20.000 Hz. Untuk menyederhanakan sistem, telepon hanya mentransmisikan signal listrik 400 Hz - 4000 Hz. Dengan rentang ini, suara seseorang sudah dapat dikenali karena nampak berbeda.
2. Radio
Radio adalah sistem komunikasi elektronika pertama yang memanfaatkan jalur komunikasi dengan jumlah pendengar lebih banyak. Perhatikan kembali gambar 7.10. pada pemanfaatan spektrum frekuensi untuk radio broadcast (gambar sebelum postingan halaman ini). 

Istilah 'radio', dulunya adalah merujuk pada 'gelombang radio' karena sistem ini menggunakan spektrum gelombang radio. Sekarang ini istilah radio dapat diartikan sebagai gelombang, dan sebagai piranti atau pesawat yang dapat menangkap sinyal suara atau musik. 

Sistem radio dirancang pertama kali menggunakan suatu prinsip: 

  • Mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik.
  • Menguatkan sinyal suara listrik, dan memancarkannya melaui antena.
  • Mendeteksi gelombang pancaran radio, dan mengubahnya kembali menjadi suara.
Dengan prinsip yang dirancang itu, sayangnya tidak dapat dipraktekkan. Alasannya adalah karena sinyal suara itu mempunyai rentang 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila semua stasion pemancar radio menggunakan rentang frekuensi tersebut, maka satu stasion akan mengganggu stasion lainnya. 

Penyelesaiannya, yaitu dengan cara menempatkan suatu stasion radio pada frekuensi tertentu yang tidak sama dengan stasion yang lain. Frekuensi ini adalah frekuensi pembawa sinyal yang besarnya lebih tinggi dari frekuensi yang dapat ditangkap oleh telinga manusia. Frekuensi pembawa akan membawa sinyal suara untuk dipancarkan. Proses penumpangan sinyal suara ini dikatakan sebagai proses modulasi. Dengan cara ini, maka apabila ada penalaan radio (tuning), pada dasarnya adalah mengubah frekuensi pembawa. 

Gambar 7.18. Blok diagram sistem komunikasi radio


Gambar 7.19. Sistem blok sistem pemodulasian sinyal suara

Proses modulasi ada dua jenis, yaitu: modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi. Perhatikan perbedaan dari gambar sinyal yang termodulasi berikut ini. 

Gambar 7.20. Sinyal termodulasi amplitudo dan termodulasi frekuensi





Tidak ada komentar :

Posting Komentar