Komunikasi audio
Kumunikasi audio
adalah komunikasi yang dapat ditangkap melalui alat pendengaran dan jenis
komunikasi yang paling umum digunakan berupa informasi yang disampaikan melaui
perantara suara untuk didengarkan.
Contoh komunikasi
audio :
1.
Komunikasi
siaran radio (radio broadcasting)
Informasi yang dipancarkan ke segala arah dan siapapun
diperbolehkan menerima informasi tersebut. Informasi bersifat umum.
Contoh: Radio RRi
2.
Komunikasi
radio amatir
Informasi yang dipancarkan kesegala arah tetapi jumlah dan
penerima informasi terbatas pada mereka yang mempunyai izin beroperasi. Informasi
bersifat pribadi.
Contoh: ORARi
3.
Komunikasi
radio 2 (dua) arah
Informasi yang terbatas pada pengirim dan penerima yang
beropersai dengan saluran / frequensi/gelomabang yang sama dan jarak
jangkauannya terbatas sehingga sifat pribadinya dapt terjaga
Contoh : handy-talky
4.
Komunikasi
radio dua arah
Hubungan komunikasi bersifat pribadi,jangkauannya terbatas
dan kerahasiaan tidak terjamin karena semua pesawat penerima system komunikasi
dapat menerima informasi yang di sampaikan.
Contoh: RAPi,Intercom
5.
Komunikasi
radio panggil
Digunakan untuk memanggil penerima yang merupakan pelanggan
dan penggirim,jarak jangkauannya terbatas
Contoh: pagerf .komunikasi telpon bersifat pribadi murni /
niaga,jumlah informasi yang disampaikan tidak terbatas,kerasiaan terjaga,jarak
jangkauannya paling luas menggunakan manajemen pertukaran.
Contoh: telephone dial , handphone.
6.
Komunikasi
tradisional
Digunakan pada zaman dulu kala untuk menginformasikan hal –
hal penting kepada masyarakat sekitar.
Contoh :
·
menggunakan
kentongan untuk informasi darurat seperti kebakaran.
·
Komunikasi
menggunakan bedug sebagai penanda azan
pada zaman dulu.
·
Lonceng
digunakan untuk memberi tahu sesuatu kepada masyarakat dan untuk penanda waktu.
bedug
lonceng
kentongan
tape recorder

1. Telepon
Sistem komunikasi elektronika ini telah lama digunakan, dan mempunyai pengaruh yang luas sebagai alat komunikasi antar manusia. Awalnya, adalah telepon yang dipakai di rumah-rumah. Dalam perkembangannya, telepon tersebut sudah dapat dibawa ke mana-mana. Dasar kerja telepon adalah sangat sederhana. Blok diagramnya ditunjukkan seperti di bawah.
- Gelombang suara digetarkan dan menjalar melalui udara.
- Gelombang suara ditangkap oleh mikropon. Mikropon kemudian mengubah getaran itu menjadi sinyal elektronik analog dengan frekuensi yang sama seperti getaran suara tadi, dan amplitudonya sebanding dengan amplitudo gelombang suara.
- Sinyal listrik kemudian ditransmisikan sepanjang kawat penghantar (bila jarak tidak terlampau jauh).
- Pada bagian yang lain, sinyal listrik dikuatkan.
- Hasil penguatan diumpankan ke loudspeaker (pengeras). Bagian ini adalah kebalikan dari kerja mikropon, yaitu: mengubah sinyal listrik kembali menjadi suara.
- Sistem telepon yang utuh selalu mempunyai bagian pengirim dan bagian penerima.
Dalam sistem telepon yang sesungguhnya, suara yang dihasilkan pada bagian penerima akan sama dengan suara saat dikirimkan melalui mikropon. Ada dua alasan sehingga penggunaan sistem tersebut tidak menjadi kendala:
- Derau (noise) listrik tidak begitu mengganggu.
- Telinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi berkisar 20 Hz – 20.000 Hz. Untuk menyederhanakan sistem, telepon hanya mentransmisikan signal listrik 400 Hz - 4000 Hz. Dengan rentang ini, suara seseorang sudah dapat dikenali karena nampak berbeda.
2. Radio
Radio adalah sistem komunikasi elektronika pertama yang memanfaatkan jalur komunikasi dengan jumlah pendengar lebih banyak. Perhatikan kembali gambar 7.10. pada pemanfaatan spektrum frekuensi untuk radio broadcast (gambar sebelum postingan halaman ini). Istilah 'radio', dulunya adalah merujuk pada 'gelombang radio' karena sistem ini menggunakan spektrum gelombang radio. Sekarang ini istilah radio dapat diartikan sebagai gelombang, dan sebagai piranti atau pesawat yang dapat menangkap sinyal suara atau musik.
Sistem radio dirancang pertama kali menggunakan suatu prinsip:
- Mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik.
- Menguatkan sinyal suara listrik, dan memancarkannya melaui antena.
- Mendeteksi gelombang pancaran radio, dan mengubahnya kembali menjadi suara.
Penyelesaiannya, yaitu dengan cara menempatkan suatu stasion radio pada frekuensi tertentu yang tidak sama dengan stasion yang lain. Frekuensi ini adalah frekuensi pembawa sinyal yang besarnya lebih tinggi dari frekuensi yang dapat ditangkap oleh telinga manusia. Frekuensi pembawa akan membawa sinyal suara untuk dipancarkan. Proses penumpangan sinyal suara ini dikatakan sebagai proses modulasi. Dengan cara ini, maka apabila ada penalaan radio (tuning), pada dasarnya adalah mengubah frekuensi pembawa.
Proses modulasi ada dua jenis, yaitu: modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi. Perhatikan perbedaan dari gambar sinyal yang termodulasi berikut ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar